Agresif merupakan perilaku individu dengan tujuan untuk melukai atau mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan adanya perilaku tersebut (Baron, 2005:137-138). Pada umumnya anak akan menunjukkan perilaku agresif ketika terlibat konflik dengan teman sebayanya, perilaku yang ditunjukkan seperti memukul, menggigit, mencubit, mendorong, menendang, melempar barang, dan perilaku lainnya yang bersifat melukai orang lain.
Penyebab
Perilaku anak agresif dapat disebabkan oleh berbagai hal yang kompleks, adapun penyebab munculnya perilaku ini pada anak diantaranya :
1. Faktor Biologis
Setiap anak memiliki latar belakang psikologis berbeda yang nantinya dapat mempengaruhi bagaimana anak bertingkah laku atau tempramen anak. Penyakit bawaan lahir, cedera otak, bahkan kekurangan gizi dapat menjadi penyebab timbulnya gangguan emosi atau gangguan tingkah laku pada anak.
2. Faktor Keluarga
Faktor keluarga yang dapat mempengaruhi perilaku anak salah satunya yaitu pola asuh yang digunakan oleh orangtua. Terdapat 3 jenis pola asuh orangtua yang populer di kalanagan masyarakat yaitu pola asuh otoriter, pola asuh permisif dan pola asuh demokratis. Setiap pola asuh memiliki kelebihan, kekurangan dan ciri khas masing-masing. Orangtua dengan pola asuh otoriter cenderung mendisiplinkan anak dengan cara yang tegas, sedangkan orangtua dengan pola asuh permisif cenderung memberi kebebasan yang luas kepada anak, dan orangtua dengan pola asuh demokratis dinilai lebih efektif dalam mendidik anak karena melibatkan anak dalam segala hal. Selain pola asuh, kelas sosial ekonomi dan sumber penghasilan keluarga juga dapat mempengaruhi perilaku anak.
3.Lingkungan Sekolah
Beberapa anak dapat mengalami masalah emosi dan perilaku sebelum masuk sekolah,dan beberapa anak mulai menunjukkan perilaku agresif nya ketika mulai bersekolah. Di sekolah anak akan berinteraksi dengan teman-teman dengan latar belakang yang berbeda dan dengan emosi dan perilaku yang berbeda pula.
4. Budaya
Seiring perkembangan zaman, budaya hidup masyarakat juga mengalami perubahan yang cukup signifkan. Era globalisasi ini memudahkan seseorang melihat dan mengakses apapun yang ada di televisi maupun internet, sayangnya tidak semua hal yang ditayangkan adalah hal yang positif, akibatnya anak-anak dapat melihat berbagai perilaku menyimpang atau tindak kekerasan.
Terdapat Beberapa Macam Perilaku Agresif Anak
Perilaku agresif anak tidak selalu perilaku fisik saja, Lancelotta dan Vaughn mengemukakan 4 macam perilaku agresif dan reaksi anak terhadap penerimaan sosial, yaitu agresif fisik yang diprovokasi oranglain seperti menyerang/membalas perbuatan orang lain. Kedua, yaitu agresif yang meledak, misalnya anak tiba-tiba marah tanpa alasan yang jelas. ketiga yaitu agresif lisan, seperti anak berkata kurang baik, mengancam orang lain, dll. Keempat yaitu agresif tidak langsung, dimana anak menceritakan kepada oranglain mengenai kesalahan temannya.
Upaya Mengatasi
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi perilaku anak seperti memahami dan menerima pribadi anak, setiap anak istimewa mereka memiliki kepribadiannya masing-masing, memahami dan menerima anak akan menumbuhkan simpati dan empati dari anak, hal ini menjadi modal untuk mengarahkan perilaku anak dari agresif ke non agresif. Orang dewasa juga dapat melakukan catharis, yaitu menyalurkan perilaku anak yang agresif ke aktivitas lain yang positif, misalnya anak yang suka memukul bisa diarahkan untuk berlatih bela diri. Orang dewasa dapat menghapus pemberian reward pada anak, membangun strategi serta lingkungan yang nonagresif, mengembangkan empati anak, dan sebisa mungkin minimalisir hukuman, apabila orangtua terpaksa menghukum anak, hindari hukuman fisik dan alihkan ke hukuman lain seperti time out, anak tidak diizinkan melakukan kegiatan yang disukai, membantu orangtua, dll.
Kesimpulan
Perilaku agresif anak disebabkan oleh berbagai faktor yang kompleks, peran orangtua dalam mengendalikan perilaku anak sangatlah penting, orangtua dapat melakukan berbagai hal untuk mengendalikan perilaku agresif anak seperti memahami dan menerima anak, melakukan catharis, menghapus pemberian reward, membangun lingkungan nonagresif, mengembangkan empati anak dan meminimalisir hukuman. Penting bagi orangtua untuk memahami anak, mengerti alasan atas perilaku anak, dan mendampingi anak dalam beberapa aktivitas yang perlu pendampingan seperti menonton televisi, mengakses internet, dll.
Follow dan Hubungi Kami:
Web: www.hipnoterapi.id
Sumber :
Yeza Piti T. Perilaku Agresif Anak Usia Dini Dilihat Dari Pola Asuh Orangtua. Universitas Negeri Jakarta. Jurnal Buah hati Vol. 5, No. 1, Maret 2018
Farah Apriani. Perilaku Agresif Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Volume 8 Edisi 2, November 2014
Atang Setiawan. Penanganan Perilaku Agresif Pada Anak. UPI. JASSI_Anakku. Volume 9 : Nomor 1 tahun 2010