Bipolar adalah salah satu gangguan mental serius yang sering dikaitkan dengan gangguan naik turunnya mood, aktifitas dan energi. Gangguan ini sering kambuh dan mengganggu fungsi sosial, pekerjaan, perkawinan, dan bahkan meningkatkan resiko bunuh diri. Menurut Aliansi Gangguan Kejiwaan Nasional, bipolar merupakan gangguan yang ditandai oleh perubahan mood atau suasana perasaan yang parah. Gangguan ini juga sering disebut gangguan unipolar (depresi berat), dimana perubahan suasana hati hannya di satu kutub saja, sedangkan bipolar adalah perubahan suasana hati antara dua kutub yang tinggi dan rendah.
Penyebab
Gangguan bipolar diduga merupakan dampak dari gangguan pada senyawa alami yang berfungsi menjaga fungsi otak (neurotransmitter) yang dipicu oleh beberapa faktor seperti genetik, sosial, lingkungan dan fisik. Maka dari itu , gejala dapat dipicu jika seseorang mengalami peristiwa traumatis seperti :
- terdapat kerabat dekat yang meninggal, misalnya keluarga
- putus dalam hubungan, seperti dengan pacar atau pasangan hidup
- mengalami kekerasan emosi, fisik atau seksual
Gejala
Gejala bipolar ditandai dengan munculnya pikiran untuk membuat keputusan yang buruk atau cenderung impulsif. Penderita bisa secara tiba-tiba melakukan hubungan seksual yang tidak sehat, menyalahgunakan NAPZA, atau melakukan hal lain yang dapat merugikan dirinya dan orang lain. Gejala lain yang dapat muncul diantaranya :
- merasa sangat senang dan bahagian
- berbicara cepat, ering dan tidak seperti keadaan normal
- merasa sangat bersemangat
- muncul rasa percaya diri yang berlebihan
- keinginan untuk tidur menurun
- tidak nafsu makan dan mudah terganggu.
Beberapa gejala yang dialami penderita gangguan ini mirip dengan kondisi lain, seperti penyakit tiroid, serta dampak dari kecanduan alkohol atau penyalahgunaan NAPZA. Maka dari itu, dokter terlebih dahulu akan mengajukan beberapa pertanyaan ke keluarga atau kerabat pasien terkait gejala, seperti sejak kapan dan seberapa sering gejala gangguan bipolar muncul, serta melakukan pemeriksaan laboratorium guna memastikan penyebab gejala yang muncul.
Setelah hasil pemeriksaan awal menunjukan adanya dugaan gangguan bipolar, pasien akan dirujuk ke dokter spesialis kesehatan jiwa atau psikiater. Psikiater akan melakukan pengamatan terhadap pola berbicara, berpikir, dan bersikap pasien.
Pengobatan
Penanganan gangguan bipolar dapat dilakukan dengan pemberian obat dan psikoterapi. Berapa obat yang dapat digunakan untuk meredakan gejala gangguan bipolar seperti, obat antidepresan, obat antipsikotik, antikonvulsan, dan moodstabilizer.
Selain itu pengobatan juga bisa menggunakan psikoterapi seperti :
Interpersonal and social rhythm therapy (IPSRT), merupakan metode yang terfokus pada kestabilan ritme aktivitas sehari-hari, seperti waktu untuk tidur, bangun, hingga makan. Teraturnya ritme dalam beraktivitas mampu membantu pasien untuk mengendalikan gejala gangguan bipolar.
Cognitive behavioral therapy (CBT), merupakan cara mendeteksi hal yang dapat memicu munculnya gejala gangguan bipolar, sehingga hal tersebut dapat diganti dengan sesuatu yang positif.
Psychoeducation, maksudnya mengedukasi pasien dengan hal-hal yang perlu diketahui terkait kondisi yang tengah diderita. Dengan begitu, pasien dapat dengan sendirinya mengidentifikasi penyebab munculnya gejala, menghindarinya, dan membuat strategi penanganan ketika gejala gangguan bipolar muncul.
sumber : alodokter dot com
http://caramengatasi.id/bipolar-penyebab-gejala-dan-cara-mengatasinya/