Suka Menimbun Barang Bekas? Awas Gangguan Jiwa

Hoarding disorder merupakan kondisi dimana seseorang menyukai menimbun barang -barang tak terpakai karena menganggap bahwa barang tersebut memiliki kenangan, memiliki nilai sentimental dan akan berguna di kemudian hari. Barang-barang yang disimpan beraneka ragam seperti benda-benda kenangan, buku, struk belanja, tas plastik, tas belanja, botol minuman, koran, bahkan barang-barang bekas yang sudah kotor dan rusak.

Hoarding disorder berbeda dengan kolektor barang yang mnerawat dan menata barang koleksinya, penderita biasanya menyimpan barang-barang secara sembarangan dan tidak dirawat, barang-barang yang disimpan pun tidak memiliki nilai atau kegunaan tertentu akibatnya barang tersebut menumpuk dirumah dan memenuhi isi rumah, hal ini tentunya akan membuat anggota keluarga/penghuni lain dirumah menjadi tidak nyaman karena banyaknya barang dan ruang gerak menjadi semakin sempit.

hipnoterapi online

Belum diketahui secara pasti penyebab gangguan ini, namun ada beberapa tipe tertentu yang berisiko mengalami hoarding disorder, seseorang yang pernah mengalami peristiwa traumatis seperti ditinggalkan oleh orang yang dicintai, seseorang yang mengalami musibah atau seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat hoarding disorder juga berisiko mengalami gangguan ini. Selain itu gangguan ini juga dapat behubungan dengan pengabaian diri, pada orang dengan kondisi tertentu seperti hidup sendiri atau tidak menikah, seseorang dengan masa lalu yang suram, atau seseorang yang dibesarkan dalam keluarga yang berantakan, dengan menimbun barang menjadi cara bagi penderita untuk merasa aman dan tenang.

Hoarding disorder ditandai dengan berbagai gejala seperti:

  1. Sulit membuang barang yang sudah tidak dibutuhkan.
  2. Merasa resah saat membuang barang dan merasa tersinggung apabila barang yang ia kumpulkan dibuang oleh orang lain.
  3. Cenderung curiga pada orang lain yang menyentuh barangnya.
  4. Terus menerus menyimpan barang yang tidak diperlukan meskipun rumah sudah penuh.
  5. Perfeksionis, cenderung sulit memutuskan sesuatu, sulit merencanakan suatu hal, buruk dalam mengorganisasi, sering menghindar dan menunda-nunda.

Kebiasaan menimbun  barang ini sering dikaitkan dengan perilaku buruk lain seperti kecanduan berbelanja, gangguan fungsi otak dan kelainan genetik. Hoarding disorder sering dikatikan dengan kondisi lain seperti demensia, obsessive compulsive disorder (OCD), depresi, gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif (ADHD), dan psikosis.

Gangguan ini biasanya muncul sejak remaja atau dewasa awal dan menjadi semakin sulit sitangani apabila gangguan ini terbawa hingga paruh baya, sayangnya banyak orang yang tidak menyadari hal tersebut sebagai kelainan, ada juga beberapa irang yang menyadari namun tidak ada keinginan mencari bantuan dokter atau psikiater hal ini karena mereka merasa bersalah atau merasa malu. Tidak adanya keinginan inilah yang membuat penyembuhan gangguan ini menjadi sulit, padahal gangguan ini amat menyiksa bagi penderitanya karena kseulitan memisahkan dirinya dari barang-barang tersebut.

Penanganan untuk penderita hoarding disorder mungkin tidak dapat menyembuhkan, namun dapat membantu meredakan stress dan mengurangi dorongan untuk menimbun barang, penanganan yang dilakukan juga dapat membantu penderitanya untuk menata dan memilah barang mana saja yang diperlukan dan yang tidak diperlukan. Penanganan yang dapat dilakukan untuk meringankan gangguan ini bisa berupa psikoterapi dengan terapi perilaku kognitif, pada kasus-kasus tertentu juga dapat diberikan obat anti depresan.

Hoarding disorder merupakan kondisi yang serius dan membutuhkan penanganan yang tepat. Jika anda atau orang terdekat mengalami hoarding disorder yang berkepanjangan, segeralah berkonsultasi dengan psikolog atau terapis untuk mendapatkan solusi dengan tepat. Anda bisa membuat janji dengan terapis di www.hipnoterapi.id  jika terkendala jarak dan waktu, anda juga bisa mengikuti sesi terapi secara online jarak jauh, untuk informasi lebih lanjut anda dapat menghubungi WhatsApp berikut https://wa.me/message/4MZ2JVSFY74JH1 

 

 

*Sumber
alodokter dot com

konsultasi hipnoterapi

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed