Insomnia merupakan kondisi dimana seseorang mengalami kesulitan untuk tidur atau tidak cukup tidur meskipun memiliki cukup waktu untuk melakukannya, sehingga gangguan ini akan mempengaruhi aktivitas penderitanya.
Gejala dan Dampak Insomnia
Kondisi ini ditandai dengan sulit tidur atau sulit tidur dengan nyenyak, kondisi ini akan memicu munculnya gejala lain seperti mengantuk saat beraktivitas, lelah, sulit fokus, menurunkan daya ingat, hingga menimbulkan gangguan fisik maupun gangguan mental. Insomnia dapat berlangsung dalam waktu singkat (akut) atau bahkan jangka panjang (kronis). Insomnia akut dapat berlangsung 1 malam sampai beberapa minggu, sedangkan insomnia kronus daoat terjadi sedikitnya 3 malam dalam 1 minggu dan berlangsung selama 3 bulan atau lebih.
Penyebab
Kesulitan tidur ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya yaitu :
- Stress
Saat mengalami stress seringkali membuat kita kesulitan tidur, hal ini biasanya terkait dengan kejadian besar dalam hidup seperti kematian orang terdekat, hilangnya pekerjaan, masalah asmara, dan lain sebagainya. - Perubahan jadwal tidur
Kondisi ini dapat terjadi saat tubuh mengalami jetlag akibat perjalanan jauh, perubahan jam kerja atau saat berwisata/kunjungan di wilayah2 tertentu. - Lingkungan
Setiap orang memiliki kebiasaan tidur yang berbeda, beberaoa orang tidak dapat tidur dengan suasana bising, cahaya terang atau tidak bisa tidur tanpa cahaya, sehingga dapat menyebabkan insomnia. - Kecemasan
Ketika merasa gugup/khawatir biasanya akan membuat seseorang kesulitan untuk tidur, gejala gangguan kecemasan yang dapat menjadi penyebab insomnia seperti tegang, terjebak dalam pemikiran tentang masa lali, khawatir yang berlebihan mengenai masa depan dan merasa kewalahan dengan tanggung jawab. - Depresi
80% seseorang yang mengalami depresi juga mengalami insomnia, namun insomnia bukanlah gejala depresi, melainkan gangguan kesehatan berbeda yang tumpang tindih. - Gangguan kesehatan
Kondisi kesehatan tertentu dapat menyebabkan seseorang mengalami masalah tidur terlebih pada pasien yang enerita penyakit kronis, hal ini dikarenakan rasa nyeri atau rasa sakit yang dialaminya membuat terjaga sehingga memperburuk pola tidur dan bahkan memperburuk rasa sakitnya. - Sleep apnea
seseorang yang mengalami sleep apnea jalan napsanya terhambat sebagian atau seluruhnya saat sedang tidur, ini mneyebabkan jeda dalam pernapasan dan penurunan kadar oksigen yang menyebabkan seseorang mudah terbangun saat tidur. - Merokok
Merokok sebelum tidur menyebabkan seseorang sulit untuk tidur karena rokok merupakan stimulan yang dapat menyebabkan terjadinya insomnia. - Makan berat
Makan berat sebelum tidur akan menimbulkan rasa tidak nyaman pada tubuh sehingga tubuh lebih sulit untuk rileks, dan istirahat. - Interaksi kimia di otak
Beberapa orang mengalami insomnia karena adanya neurotransmitter tertentu di otak yang berkaitan dengan tidur dan terjaga.
Pada remaja, insomnia seringkali disebabkan oleh kebiasaan buruk, pola makan yang butuk, stress, kurangnya arahan, depresi, kecemasan/rasa gelisah dan terjadinya perubahan besar dalam hidup.
Apabila anda atau orang terdekat anda mengalami stress, kecemasan, depresi, insomnia, atau masalah lainnya, segeralah berkonsultasi dengan psikolog/psikiater/terapis untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa membuat janji dengan terapis di www.hipnoterapi.id jika terkendala jarak dan waktu, anda juga bisa mengikuti sesi terapi secara online jarak jauh, untuk informasi lebih lanjut anda dapat menghubungi WhatsApp berikut https://wa.me/message/4MZ2JVSFY74JH1
*Sumber:
alo dokter dot com
diadona dot id