Halusinasi merupakan gangguan jiwa yang ditandai dengan perubahan sensori persepsi, seseorang yang mengalami gangguan ini akan merasakan sensasi palsu berupa penglihatan, suara, penciuman, dan peraba. Gangguan ini juga didefinisikan hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan rangsangan internal atau pikiran dan rangsangan eksternal atau dunia luar, mereka memberi persepsi mengenai lingkungan tanpa ada objek atau rangsangan yang nyata.
Jenis – Jenis
- Halusinasi pendengaran
Biasanya penderita akan mendengar suara atau kebisingan, dan paling sering terjadi, penderita dapat mendengarkan suara orang. Suara yang muncul bisa suara yang kurang jelas, bisa juga kata-kata yang jelas. Pikiran yang terdengar terkadang menyuruh penderita untuk melakukan sesuatu yang membayakan. - Halusinasi penglihatan
Penderita dapat melihat stimulus visual dalam bentuk kilatan cahaya, gambar kartun, gambar geometris, dan bayangan yang rumit. Bayangan yang muncul bisa saja menyenangkan dan bisa juga menakutkan. - Halusinasi penciuman
Penderita dapat membau aroma tertentu seperti bau urin, darah, feses atau bau yang lain. Jenis ini sering kali terjadi pada seseorang pasca serangan stroke, kejang atau demensia. - Halusinasi Pengecapan
Penderita akan mengecap rasa-rasa seperti urin, darah, feses, dll. - Halusinasi perabaan
Penderita akan merasa bahwa dirinya mengalami nyeri atau merasa tidak nyaman, hal-hal yang dialami seperti merasa tersetrum listrik yang berasal dari tanah, benda mati, atau orang lain. - Halusinasi cenesthetik
Penderita akan merasakan fungsi tubuh, seperti aliran darah, pencernaan makanan, pembentukan urine, dll. - Halusinasi Kinestetika
Penderita akan merasakan pergerakan sementara berdiri tanpa bergerak.
Penyebab
Menurut Rawlind & Heacock penyebabnya dapat dilihat dari 5 dimensi, yaitu :
1.Dimensi fisik
Meliputi seluruh panca indera, namun yang paling sering ditemukan adalah halusinasi pendengaran, yang dapat ditimbulkan karena beberapa kondisi seperti penggunaan obat-obatan tertentu, alkohol, kelelahan yang luar biasa, demam tinggi hingga terjadi delirium intoksikasi, dan kesulitan tidur dalam jangka waktu yang lama.
2. Dimensi emosional
Gangguan ini dapat muncul karena ada rasa cemas berlebihan yang tidak dapat diatasi, isi gangguannya dapat berupa perintah yang memaksa dan menakutkan dan tidak dapat ditentang atau dikontrol sehingga menyebabkan penderitanya berbuat sesuatu terhadap ketakutan tersebut.
3. Dimensi intelektual
Menunjukkan penurunan fungsi ego, awalnya merupakan usaha ego sendiri dalam melawan impuls yang menekan dan menimbulkan kewaspadaan mengontrol perilaku dan mengambil seluruh perhatian penderitanya.
4. Dimensi sosial
Halusinasi juga dapat disebabkan oleh hubungan interpersonal yang tidak memuaskan yang menyebabkan hilangnya kontrol terhadap diri sendiri, harga diri maupun interaksi sosial dalam dunia nyata, sehingga klien cenderung menyendiri dan hanya bertuju pada diri sendiri.
5. Dimensi spiritual
Halusinasi juga dapat disebabkan interaksi yang tidak harmonis. Penurunan kemampuan untuk menghadapi stress dan kecemasan serta menurunnya kualitas untuk menilai keadaan di sekitarnya. Akibatnya saat megalami hal ini, penderita akan kehilangan kontrol terhadap kehidupannya.
Sedangkan menurut Struat & sundden ada beberapa faktor yang menyebabkan kondisi ini, yaitu :
1. Teori psikoanalisa
Menjelaskan bahwa halusinasi merupakan pertahanan ego untuk melawan rangsangan dari luar yang mengancam, ditekan untuk muncul akan sabar.
2. Teori biokimia
Halusinasi dapat terjadi karena respon metabolisme tubuh terhadap stress yang dapat melepaskan zat halusinogenik neurokimia seperti bufotamin dan dimetyltransferase.
Mc Forlano dan Thomas mengemyukakan 3 teori penyebab munculnya halusinasi, yaitu :
1. Teori psikofisiologi
Halusinasi terjadi akibat adanya fungsi kognitik yang menurun karena terganggunya fungsi otak yang disebabkan karena kelelahan, keracunan, dan penyakit.
2. Teori psikodinamik
Menjelaskan bahwa halusinasi dapat terjadi karena terdapat isi alam sadar dan tidak sadar yang masuk dalam alam tidak sadar merupakan suatu respon terhadap konflik psikologi dan kebutuhan yang tidak terpenuhi.
3. Teori interpersonal
Seseorang yang mengalami kecemasan berat dalam situasi yang penuh dengan stress akan berusaha untuk menurunkan kecemasan dengan menggunakan koping yang biasa digunakan.
Cara Mengatasi
Gangguan ini hanya bisa diatasi dengan bantuan dari ahli, penanganan yang dilakukan bergantung pada penyebab seseorang mengalami hal ini, selain itu gangguan ini juga dapat diatasi dengan terapi konseling, terapi ini digunakan untuk halusinasi yang disebabkan gangguan kesehatan mental, Jika anda atau orang terdekat mengalami halusinasi, segeralah berkonsultasi dengan psikolog atau terapis untuk mendapatkan solusi dengan tepat. Anda bisa membuat janji dengan terapis di www.hipnoterapi.id jika terkendala jarak dan waktu, anda juga bisa mengikuti sesi terapi secara online jarak jauh, untuk informasi lebih lanjut anda dapat menghubungi WhatsApp berikut https://wa.me/message/4MZ2JVSFY74JH1
*Sumber:
Digilib.unimus.ac.id
Health dot kompas dot com