Trypopobhia atau fobia lubang merupakan ketakutan terhadap sekumpulan lubang kecil atau benjolan pada obyek tertentu atau gambar yang menunjukkan sekumpulan lubang/bintik kecil, misalnya strawberry, sarang lebah, batu karang, spons, dll.
Penderita trypopobhia biasanya akan merasa gemetar, mual, pusing, sesak napas, berkeringat, denyut jantung menjadi lebih cepat, mati rasa atau kesemutan, gelisah, kebingungan, mulut menjadi kering, atau ingin segera ke toilet ketika melihat obyek atau foto lubang-lubang kecil yang bergerombol.
Trypophobia bukanlah jenis fobia yang serius, menurut para ahli fobia ini cenderung menimbulkan rasa jijik daripada takut. Fobia ini lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Belum diketahui secara pasti penyebab fobia ini karena penelitan mengenai fobia ini masih terbatas, pada tahun 2013 penelitian yang diterbitkan mengenai fobia lubang ini menunjukkan bahwa trypopobhia hanyalah perpanjangan dari ketakutan biologis terhadap hal-hal yang berbahaya.
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2017 melakukan survei untuk melihat apakah ketakutan yang muncul didasarkan pada hewan berbahaya atau respon terhadap visualnya saja. Hasilnya menunjukkan bahwa penderita trypopobhia bukan memiliki rasa takut terhadap hewan berbahaya, namun rasa takut yang muncul dipicu oleh penampilan hewan tersebut. Dapat dikatakan bahwa penderita fobia ini mengalami ketidaknyamanan ketika dihadapkan pada rangsangan yang berkenaan dengan fobia-nya dan rasa tidak nyaman itu tidak terkait dengan alam bawah sadar mereka.
Belum diketahui risiko dari fobia ini, namun ditemukan kemungkinan bahwa adanya hubungan trypopobhia dengan gangguan depresi besar dan gangguan kecemasan umum, dan gangguan kecemasan sosial, untuk itu diperlukan penanganan pada fobia ini agar tidak memperburuk keadaan.
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi fobia ini, diantaranya yaitu:
- Melawan hal-hal yang memicu rasa takut.
- Menghadapi rasa takut dan mengubah cara pandang.
- Menemui orang dengan fobia serupa.
- Melakukan relaksasi dengan meditasi, yoga, latihan pernafasan atau hal lain yang dapat menenangkan diri.
- Menjalani konseling dengan psikolog atau psikiater.
- Psikoterapi, Contoh yang bisa dilakukan: terapi paparan, terapi perilaku kognitif.
Jika anda atau orang terdekat mengalami trypophobia atau fobia pada sekumpulan lubang-lubang kecil yang berkepanjangan dan mengganggu aktivitas, segeralah berkonsultasi dengan psikolog atau terapis untuk mendapatkan solusi dengan tepat. Anda bisa membuat janji dengan terapis di www.hipnoterapi.id jika terkendala jarak dan waktu, anda juga bisa mengikuti sesi terapi secara online jarak jauh, untuk informasi lebih lanjut anda dapat menghubungi WhatsApp berikut https://wa.me/message/4MZ2JVSFY74JH1
*Sumber:
Alodokter dot com
Sehatq dot com
